News

Kemenkes Libatkan Influencer Untuk Edukasi Pertolongan Luka Psikologis & Skrining Jiwa

Oleh Admin Kamis, 19 Desember 2024


Infokom DPP PPNI - Melalui berbagai upaya diterapkan dalam mengatasi problema kesehatan di masyarakat dengan melibatkan pengguna media massa.

Sebagai upaya promotif dan preventif kesehatan jiwa, Direktorat Kesehatan Jiwa, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengajak rekan-rekan media serta influencer di bidang kesehatan, seperti dr. Farhan Zubedi, Ariel Tatum, dan Irwantja (Mental Health Doodler), untuk bersama-sama menyebarluaskan pentingnya kesadaran akan kesehatan jiwa melalui berbagai kegiatan edukasi dan kampanye.

Fokus edukasi dan kampanye ini adalah Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis (P3LP) dan Aksi Deteksi Dini melalui Skrining Kesehatan Jiwa.

Media sosial memiliki potensi besar sebagai platform edukasi dan kampanye yang efektif untuk menjangkau masyarakat secara lebih luas dan personal. Dengan melibatkan figur publik yang peduli terhadap isu kesehatan jiwa, Kemenkes berharap pesan tentang pentingnya Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis (P3LP) dan deteksi dini melalui skrining kesehatan jiwa dapat tersampaikan dengan cepat dan mudah dipahami.

Hal ini sangat penting mengingat masih banyak individu yang belum menyadari bahwa mereka mungkin sedang mengalami luka psikologis atau kurang peduli terhadap orang di sekitarnya yang juga menghadapi kondisi serupa.

“Bila kita merasa sedih, kecewa, takut atau khawatir karena masalah sehari-hari yang tidak mengenakkan dan yang mengganggu aktivitas harian atau melihat teman kita yang biasanya ceria tiba-tiba menjadi murung atau sikapnya berubah. Bisa jadi itu tanda bahwa kita atau rekan kita sedang mengalami luka psikologis,” ungkap dr. Imran Pambudi.

“Luka psikologis bisa disebabkan karena tekanan hidup atau stres sehari-hari, misalnya perundungan, konflik dalam keluarga, kehilangan orang terdekat, penolakan, kegagalan dan lain-lain. Namun sayangnya, belum banyak masyarakat yang menyadari luka psikologisnya sejak dini, sehingga tidak mendapatkan penanganan awal yang baik dan menjadi masalah kejiwaan,” sambung Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan RI ini.

Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis (P3LP) adalah bantuan atau dukungan psikologis paling dasar dan sederhana untuk orang-orang yang mengalami kejadian berat atau krisis, sehingga mengalami luka psikologis. Krisis adalah insiden atau peristiwa penuh tekanan yang dianggap luar biasa.

Sementara itu, luka psikologis adalah perasaan tidak nyaman yang berlebihan dan mengganggu aktivitas keseharian. P3LP diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk menangani masalah-masalah kesehatan jiwa sehari-hari, seperti halnya P3K untuk penanganan masalah medis awal.

Direktorat Kesehatan Jiwa Kemenkes telah menyusun enam buku saku untuk First Aider, yang ditujukan untuk berbagai lingkungan seperti sekolah (PAUD, SD, SMP/SMA), kampus, tempat kerja, dan masyarakat umum.

Buku saku ini bertujuan meningkatkan literasi masyarakat serta menjadi panduan bagi individu yang berperan sebagai penolong pertama dalam masalah kesehatan jiwa di masyarakat, sebelum penderita mendapatkan pertolongan profesional.

Kampanye #PeduliSayangiJiwa dipilih sebagai gerakan untuk menyampaikan pesan tentang pentingnya peduli terhadap kondisi jiwa, dimulai dari tindakan kecil seperti memberikan pertolongan pertama pada masalah psikologis yang dihadapi. Jika masalah tersebut sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, masyarakat diimbau untuk melakukan deteksi dini melalui skrining kesehatan jiwa. (IM)


Sumber : Berita & foto dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kemenkes RI 

 

Dikembangkan oleh PPNI-INNA.ORG - Departemen Teknologi Informasi © Copyright 2023