Infokom DPP PPNI - Komitmen Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dalam meningkatkan kualitas kepemimpinan organisasi profesi keperawatan kembali terealisasi dan berkelanjutan.
DPP PPNI melalui Pelatihan Kaderisasi Madya juga melibatkan Badan Kelengkapan PPNI termasuk keterlibatan atau partisipasi dari Himpunan Perawat Critical Care Indonesia (HIPERCCI).
Pelatihan tersebut berlangsung di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perawat Indonesia, Lakeside Tell, Bekasi, Jawa Barat, 10-12 Januari 2025.
Dihadiri langsung Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah, Sekretaris DPP PPNI Prof. Mustikasari, Bendahara Umum DPP PPNI Aprisunadi dan Pengurus DPP PPNI lainnya.
Harif Fadhillah menyampaikan pada sesi kepemimpinan transformasional, bahwa pentingnya transformasi organisasi profesi menghadapi era digital.
"Organisasi profesi harus adaptif terhadap perubahan sambil tetap menjaga nilai-nilai fundamental pelayanan kesehatan,” ungkap Harif Fadhillah.
Sementara itu, Agus Haryanto selaku Ketua PP HIPERCCI mengatakan bahwa Pelatihan ini membuka wawasan baru tentang pengelolaan organisasi profesi yang lebih efektif dan adaptif terhadap perkembangan pelayanan kesehatan modern.
Hadir pula bersama jajaran Pengurus PP HIPERCCI lainnya, diantaranya Alfried Nicolas (Wakil Ketua), Mochamad Robby Fajar Cahya (Wakil Sekretaris), dan Sri Wahyuni (Bendahara).
Pelatihan yang diikuti oleh 28 Ikatan dan Himpunan PPNI ini menghadirkan narasumber berkompeten yaitu Budiman Sujatmiko, selaku Kepala Badan Pengentasan Kemiskinan RI.
Budiman Sujatmiko memfokuskan atas pentingnya kontribusi organisasi profesi dalam pembangunan kesehatan nasional.
Sedangkan Agus Samsudin dari Konsil Kesehatan Indonesia menyampaikan perspektif tentang kolaborasi interprofesional dalam sistem kesehatan.
Selanjutnya, program pelatihan dilanjutkan dengan mentoring daring hingga 16 Januari 2025, untuk memastikan implementasi efektif dari materi yang diperoleh. HIPERCCI merumuskan tiga fokus pengembangan pasca pelatihan:
1. Penguatan protokol perawatan kritis berbasis bukti
2. Standardisasi pelayanan keperawatan intensif nasional
3. Optimalisasi kolaborasi interprofesional dalam perawatan kritis
"Sebagai organisasi yang membawahi spesialisasia perawatan kritis, HIPERCCI berkomitmen mengimplementasikan hasil pelatihan untuk meningkatkan kualitas pelayanan di unit perawatan intensif,” kata Alfried Nicolas, yang menegaskan peran strategis organisasi dalam kemajuan pelayanan keperawatan kritis di Indonesia.
Pelatihan ini menjadi katalis bagi HIPERCCI dalam memperkuat fondasi organisasi dan mengembangkan kepemimpinan yang visioner.
Tentunya melalui penguatan kapasitas organisasi, HIPERCCI optimis dapat berkontribusi lebih optimal dalam meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kritis sesuai standar nasional dan internasional. (IR)