Infokom DPP PPNI - Upaya penguatan dan konsolidasi bagi organisasi prrofesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sudah direalisasikan DPP PPNI bersama dengan Dewan Pengurus wilayah (DPW) PPNI.
Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah, Bendahara Umum DPP PPNI Aprisunadi dan Pengurus DPP PPNI menghadiri Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) DPW PPNI se Jawa di Jakarta, 5-6 Oktobe 2024.
Kegiatan ini dihadiri Ketua DPW dan Tim DPW dari DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur.
Harif Fadhillah dalam sambutannya mengatakan bahwa adanya organisasi profesi baru agar tidak banyak memikirkan organisasi profesi lain.
“Lebih baik fokus membesarkan organisasi dan menegakkan disiplin, jika ada anggota yang tidak disiplin,” ungkap Doktor Keperawatan ini.
Menurutnya, aspek kemunduran OP sering diisukan berlawanan atau dijauhi oleh pemerintah seperti dengan Kementeria Kesehatan (Kemenkes).
Padahal PPNI disampaikannya, sering ditawarkan dan diajak kerja sama oleh Kemenkes, antara lain dalam penbuatan kebijakan dan lainnya.
Sehubungan dengan UU Keperawatan yang sebelumnya dimiliki PPNI dengan melalui perjuangan tetesan keringat dan air mata ternyata dicabut.
“Kita harus pikirkan bagaimana UU tersebut tetap bisa kita kawal, yang mana menjadi dasar perjuangan Perawat sejak dulu sampai sekarang,” terang Harif Fadhillah.
“Untuk sementara ini kita diatur oleh PP atau Permenkes yang sekali-kali dapat berubah. Oleh karena itu komunikasi kita perlu dioptimalkan dari DPD ke DPK,” lanjutnya.
Lanjutnya, diharapkan pengurus juga agar bagaimana dapat menjelaskan manfaat dari iuran untuk anggota, kebijakan dan sebagainya.
Adapun upaya lain yang sudah dilakukan DPP PPNI saat ini, yaitu sedang menata Aset PPNI di Indonesia dari lima wilayah yang diaudit, dimana sudah mencapi 275 milyar aset yang dimilliki PPNI.
“Kita juga sedang membangun Pusbangdiklat, terima kasih wilayah Jawa telah menjadi pionir terkait Pusbangdiklat tersebut,” ungkapnya.
Selain itu, CBP INNA menjadi icon dari PPNI, agar pula dapat diadvokasi oleh para ikatan dan himpunan untuk terus melakukan sertifikasi. Bahkan diingatkannya, apabila sampai bulan Desember 2024 ini akan dibekukan oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN) jika tidak melakukan sertifiikasi.
Dikatakannya pula, PPNI juga telah meyelesaikan bangunan Pusbangdiklat dengan nama Lakeside Tell, yang akan dilaunching dalam waktu dekat.
PPNI juga disampaikannya sudah mendirikan PT. Asuh Global Indonesia, yang mana 99% sahamnya milik PPNI, sementara 1% nya masih di lingkungan PPNI, sehingga jika ada keuntungan maka itu nanti untuk organisasi.
Mengakhiri sambutan, Harif Fadhillah berharap juga ke depan agar PPNI fokus pada penguatan, eksistensi PPNI dan mencari revenue.
Sementara Aprisunadi selaku Bendahara Umum DPP PPNI dalam arahannya, mengharapkan kepada seluruh pengurus PPNI yang pertama, yaitu menjaga attitude sebagai pengurus, kedua bahwa pengurus membuming dan yang ketiga, pengurus harus didasari oleh ilmu.
Menurutnya, jika pengurus terdidik oleh pengalaman, maka tidak akan takut menghadapi berbagai tantangan.
“Jika ingin mendapat hasil, maka PPNI ini harus dirawat. Kemudian coba tanya diri sendiri, berapa orang yang mendapat manfaat dari bapak dan ibu menjadi pengurus?”
Dalam sambutannya juga, Tri Prabowo selaku Korwil Jawa mengharapkan agar setiap DPW PPNI dapat melaporkan kemajuan di wilayah masing-masing dan mampu menelaah serta menyepakati agenda tertentu.
Kemudian sebelumnya, Ketua DPW PPNI DKI Jakarta Jajang Rahmat Solihin menyampaikan ucapan selamat datang bagi peserta dan selamat mengikuti rangkaian kegiatan Rakor. (IR)
Sumber : Pengurus DPP PPNI