Infokom DPP PPNI - Peran maupun kontribusi Dewan Pengurus Luar Negeri (DPLN) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) terhadap pengiriman Perawat yang ada di Indonesia untuk mengabdi di negara lain semakin terealisasi dan berkelanjutan, namun peminatnya masih belum tercukupi dari permintaan yang ada.
Seperti dalam pepatah mengatakan ”Bagaikan mencari jarum di tumpukan Jerami ataupun bagaikan mencari air di hamparan padang pasir”. Itulah realita yang ada bagaimana susahnya mendatangkan Perawat ke Qatar.
Di tengah membanjirinya lulusan keperawatan dengan ribuan lulusan pertahun, yang mana tidak semua bisa diserap oleh instansi atau layanan Kesehatan di dalam negeri, akan tetap peluang besar bekerja di luar negeri yang tinggi tidak bisa di penuhi. Terus apa masalahnya sehingga hal ini terjadi?
Pertama, alasan klasik yang muncul yaitu lemahnya berbahasa asing seperti Bahasa Inggris para pekerja Indonesia termasuk perawat didalamnya. Tapi mungkin itu dulu, kalau kita lihat sistim Pendidikan di Indonesia berkembang pesat dan banyak universitas telah menggunakan Bahasa Inggris sebagai pengantar serta banyak program Internasional yang bertebaran.
Alasan kedua paling klaisik adalah financial dan budaya yang penting kumpul bersama keluarga. Adapun alasan yang paling konkrit dan agak susah di penuhi adalah standarisasi pendiidkan keperawatan yang belum merata di seluruh negeri serta kurikulum pendidikan yang masih belum memenuhi syarat secara internasional. Hal ini di buktikan dengan susahnya mendapatkan sertifikat Prometric ataupun NCLEX yang merupakan syarat bekerja ke luear negeri baik Timur Tengah maupun Eropa dan Amerika.
Alasan terakhir adalah kendala birokrasi, hal ini perlunya kesungguhan dan dukungan dari pemerintah dalam upaya menyiapkan fasilitas dan program khususnya MOU dengan negara-negara tujuan.
Apakah kita harus menyerah dengan kondisi yang ada? Kita sebagai generasi muda penerus bangsa tetap harus berusaha dan mencoba untuk bisa memecahkan masalah masalah tersebut.
Dalam hal ini DPLN PPNI Perwakilan Qatar telah berusaha terus menerus sejak berdirinya dalam upaya untuk ikut membantu pemerintah dan Perawat Indonesia untuk memenuhi harapan bekerja di Qatar, walaupun hasilnya belum sesuai dengan harapan.
Sebagai gambaran bersama jumlah anggota DPLN PPNI Perwakilan Qatar hanya sebanyak 53 anggota yang bekerja di sektor Industri dan Rumah Sakit. Angka ini berkurang di bandingkan kurun waktu 2006-2010. Hal ini dikarenakan beberapa anggota mengundurkan diri karena faktor keluarga, dan akan semakin berkurang dalam kurun waktu 5 tahun ke depan, dengan banyaknya anggota yang sudah menginjak masa usia pensiun.
Tahun 2006 merupakan tonggak kedatangan Perawat Indonesia di Qatar dalam jumlah yang cukup signifikan, Perawat pertama datang ke Qatar tahun 2003. Fenomena ini berkaitan dengan peningkatan Industri MIGAS di Qatar yang merupakan tulang punggung ekonomi untuk perkembangan Qatar sampai saat ini.
Hal ini juga, mengakibatkan kebutuhan tenaga kesehatan di pelayanan kesehatan meningkat baik di sektor pemerintah maupun swasta, berkaitan kebutuhan tenaga kesehatan khususnya Perawat sepatutnya bisa di manfaatkan oleh pemerintah kita untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Sejak berdirinya DPLN PPNI Perwakilan Qatar berbagai program dan pendekatan telah dilakukan, seperti seminar atau webinar secara online maupun offline, berbagi pengalaman dengan para Perawat Indonesia yang sudah bekerja ataupun masih dalam masa pendidikan, program goes to campus, pendekatan dengan agency tenaga kerja di Indonesia, bekerja sama dengan dengan KBRI di Qatar dan Kemenkes ataupun Kemenaker. Harapan tinggal harapan, usaha sudah di laksanakan akan tetapi realita seperti angan belaka.
Tiba di pertengahan tahun 2024 tiba tiba terdengar kabar bahwa ada seorang srikandi-Perawat Indonesia yang baru tiba bernama Citra datang di Qatar, dan Alhamdulillah, kita panjatkan akhirnya masih ada seberkas harapan.
Tanggal 11 Desember 2024 bertempat di KBRI Qatar, Training agency dan Manpower untuk Perawat dimana tempat Citra bekerja - Qatar Care Nursing Agency dan Atnaker, mengundang DPLN PPNI Perwakilan Qatar untuk pertemuan dalam rangka program pembahasan training Perawat Indonesia untuk persiapan bekerja di Qatar khususnya di Hammad Hospital.
Pada pertemuan tersebut ada beberapa point yang sangat penting dan inspiratif, yaitu :
1. Program training untuk persiapan prometric test sampai lulus bagi freshgraduate.
2. Peningkatan kemampuan atau training program bagi mahasiswa tingkat akhir selama 6 bulan.
3. Funding system bagi perawat yang akan bekerja.
4. Bantuan untuk mendapatkan pekerjaan dengan user.
Dari program di atas, hal yang sangat menggembirakan adalah bantuan untuk persiapan prometric dan funding sistem adalah hal yang sangat inspiratif, yang mana kami dari DPLN PPNI perwakilan Qatar program ini menjadi hal yang sangat kita cari sampai saat ini.
Maka diharapkam program ini dapat berjalan lancar dengan bantuan dari pemerintahan baru dan di tahun baru 2025 nanti semakin banyak Perawat yang akan tiba di Qatar.
Semangat selalu Perawat Indonesia, DPLN PPNI Qatar akan selalu setia membantu dan menunggumu.(IR)
Sumber : Sekretaris DPLN PPNI Perwakilan Qatar