News

Hari Keselamatan Pasien Sedunia 2024 : Tingkatkan Diagnosis Untuk Keselamatan Pasien

Oleh Admin Jumat, 20 September 2024


Infokom DPP PPNI - Melalui berbagai upaya terus dilakukan Kementerian Kesehatan bersama pihak terkait dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat termasuk juga keselamatannya.

Untuk itulah Wakil Menteri Kesehatan Prof. Dante Saksono Harbuwono menekankan bahwa keselamatan pasien adalah tanggung jawab bersama antara manajemen fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), tenaga kesehatan, dan pasien.

Sehubungan dengan hal tersebut, tema Hari Keselamatan Pasien Sedunia 2024 atau World Patient Safety Day (WPSD) 2024 adalah Meningkatkan Diagnosis untuk Keselamatan Pasien.

“Tema tahun ini, Improving Diagnosis for Patient Safety, menekankan bahwa keselamatan pasien bukanlah tanggung jawab sepihak, melainkan tanggung jawab bersama antara manajemen fasyankes, tenaga kesehatan, dan yang terpenting, pasien itu sendiri,” ujar Wamenkes Prof. Dante dalam sambutan daring kepada peserta di acara Puncak WPSD 2024 yang berlangsung di RSUP dr. Kariadi, Semarang (17/9/2024).

Selain itu, Wamenkes Prof. Dante menyatakan bahwa keselamatan pasien adalah hak asasi setiap individu yang membutuhkan perawatan medis. Ia juga menggarisbawahi pentingnya menjaga mutu layanan bagi seluruh pasien tanpa memandang status sosial.

“Setiap orang yang memasuki fasilitas kesehatan, baik besar maupun kecil, berhak mendapatkan pelayanan yang aman dan bermutu.” kata Wamenkes Prof. Dante.

Namun, Wamenkes Prof. Dante menyadari bahwa masih ada berbagai tantangan yang dihadapi oleh manajemen fasyankes dan tenaga kesehatan terkait keselamatan pasien. Tantangan ini meliputi kesalahan penanganan medis, infeksi nosokomial atau infeksi yang diperoleh pasien selama dirawat di rumah sakit, dan masalah lainnya seperti misdiagnosis.

Menurut Wamenkes Prof. Dante, berbagai tantangan tersebut tidak dapat diselesaikan hanya dengan menerapkan prosedur teknis, tetapi juga upaya membangun budaya keselamatan dan keamanan yang berorientasi kepada pasien.

“Layanan kesehatan yang dibangun tidak hanya terkait prosedur teknis, tetapi juga terkait membangun budaya keselamatan dan keamanan pasien di seluruh fasilitas layanan kesehatan,” kata Wamenkes Prof. Dante menegaskan.

Menurut Wamenkes Prof. Dante, untuk membangun budaya ini, dibutuhkan peran aktif dari pasien dan tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan diharapkan dapat melibatkan pasien secara aktif dalam proses perawatan, karena pasien adalah orang yang paling mengetahui dan peduli dengan kondisi kesehatan mereka.

Selain itu, Wamenkes Prof. Dante menegaskan pentingnya berbagai pelatihan penunjang yang dapat mendukung kemampuan tenaga kesehatan untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien.

“Setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus memastikan bahwa para tenaga kesehatannya memiliki dukungan, pelatihan, dan sumber daya yang mereka butuhkan untuk memberikan perawatan yang aman dan nyaman bagi pasien,” imbuh Wamenkes Dante. (IR)


Sumber : Berita & foto dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kemenkes RI

 

Dikembangkan oleh PPNI-INNA.ORG - Departemen Teknologi Informasi © Copyright 2023