Infokom DPP PPNI - Upaya mengembangkan kompetensi Perawat melalui update atas pelayanan kesehatan kesehatan yang semakin berinovasi dan kompetitif terus dilakukan secara berkesinambungan.
Berkaitan hal itu, Pengurus Pusat (PP) Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia (HIPPII) yang diketuai Elis Puji Utami menyelenggarakan Seminar dan Workshop serta dilanjutkan dengan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) HIPPII.
Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah diwakili Rohman Azzam selaku Ketua DPP PPNI Bidang Sisinfokom membuka secara resmi kegiatan tersebut.
Kegiatan ini juga dihadiri Irna Lidiawati dari Direktorat Mutu Yankes Kemenkes, Ketua DPW PPNI DKI Jakarta Jajang Rahmat dan para undangan lainnya termasuk para narasumber.
Setelah membuka kegiatan, Rohman Azzam menyampaikan bahwa pada situasi ini DPP PPNI menyambut baik atas inisiasi HIPPII mengelar kegiatan Seminar dan Workshop serta Rakernas, namun juga mencermati dan mengikuti perkembangan kebijakan pemerintah saat ini.
“Kita mengalami situasi dimana dalam lingkungan strategis, kita ini ada banyak perubahan-perubahan termasuk diantaranya adalah perubahan dalam kebijakan nasional terkait dengan kesehatan dengan lahirnya Undang-Undang No. 17 tahun 2023,” terang Rohman Azzam di Hotel G 7 Kemayoran, DKI Jakarta, Sabtu (7/10/2023).
Menurutnya, tentu PPNI pada posisi ini mendukung Undang-Undang tersebut dan tetap bermitra dengan pemerintah sesuai dengan visi PPNI.
Oleh karena itu, Doktor Keperawatan ini mengimbau kepada seluruh ikatan himpunan termasuk HIPPII pada saat ini agar terus berkarya untuk meningkatkan program kerja dan layanan kepada anggota dan masyarakat.
“Sehingga mereka semua mendapatkan manfaat yang besar dari kehadiran HIPPII dan ikatan himpunan lainnya, begitulah posisinya dari PPNI,” imbuhnya.
Sementara itu, Elis Puji Utami dalam sambutannya dihadapan para tamu undangan dan peserta yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia menerangkan bahwa pentingnya peran Perawat dalam menghadapi segala tantangan saat ini maupun yang akan datang.
“Tema acara kita hari ini, Infection Control Update and Innovation dalam Menghadapi Tantangan Global Perkembangan Pelayanan Kesehatan di Era Digitalisasi,” ungkapnya.
Dikatakannya, dalam menghadapi perkembangan global dan kecepatan revolusi digital, maka peran Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi semakin krusial.
“Mereka tidak hanya bertanggung jawab untuk menjaga keamanan pasien, namun juga harus selalu siap untuk beradaptasi dengan inovasi-inovasi terbaru dalam penanganan infeksi,” tegasnya.
“Kita semua menyadari bahwa tantangan kesehatan tidak mengenal batas, dan dengan adanya pertemuan ini, kita memiliki kesempatan untuk bersama-sama menjembatani pengetahuan, pengalaman, dan inovasi,” sambungnya.
Diungkapkannya, acara ini dirancang untuk menjadi wadah bagi para profesional kesehatan untuk saling berbagi, belajar, dan menciptakan solusi yang berkelanjutan dalam upaya kita untuk meningkatkan pengendalian infeksi.
Seminar ini diucapkannya menjadi panggung bagi para ahli, praktisi, dan pemangku kepentingan dalam dunia kesehatan untuk membagikan pandangan mereka tentang bagaimana agar dapat terus beradaptasi dengan perubahan lingkungan kesehatan yang dinamis, terutama di era digitalisasi ini.
Untuk itulah diinginkannya, Perawat PPI ( IPCN) ketika menjalankan tugasnya perlu berinovasi dalam menjawab tantangan digitalisasi, sehingga pada workshop kali ini juga ditampilkan hal-hal yang berbasis IT.
“Mari kita bersama-sama mendalami topik-topik yang relevan, mendengarkan paparan dari para pembicara yang berpengalaman, dan berpartisipasi dalam diskusi yang konstruktif,” sebutnya.
Diharapkannya, kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga dapat memberikan motivasi untuk terus berinovasi dan meningkatkan standar pengendalian infeksi di Indonesia.
“Mari kita mulai acara ini dengan semangat penuh dan harapan tinggi. Sekali lagi, terima kasih atas partisipasi anda semua, dan mari kita bersama-sama menjadikan seminar ini sebagai momen berharga dalam perjalanan kita menuju pencegahan dan pengendalian infeksi yang lebih baik,” tutupnya.
Seminar kali ini menghadirkan narasumber pada sesi pertama yaitu Irna Lidiawati (Kemenkes), Iwan (DPP PPNI), dan Elis Puji Utami (PP HIPPII) dengan moderator Jasmen Nadeak.
Sedangkan narasumber pada sesi kedua menghadirkan Pancho Kaslam (PERDALIN), Ayi Djembarsari (KARS), dan Redina Anggiaputri (Dinkes DKI Jakarta) bersama moderator Irma Nurmaisyah.
Pada pelaksanaan workshop terbagi menjadi 4 ruangan, yaitu Room A (Inovasi Program PPI), Room B (Kompetensi IPCN), Room C (Performance improvement) dan Room D (PPI Area Penunjang).
Sesi workshop PPI yang bertujuan untuk memfasilitasi IPCN Indonesia dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya melalui penguasaan teknologi IT, maka topik yang disampaikan, diantaranya : 1. Surveilans PPI berbasis aplikasi Web, 2. Audit PPI berbasis aplikasi Web, 3. Audit kebersihan tangan berbasis IT, 4. Aplikasi instrumen Infection Prevention Control Assessment Framework (IPCAF).
Usai kegiatan seminar dan workshop yang melibatkan narasumber berkompeten, PP HIPPII melangsungkan rangkaian kegiatan RAKERNAS.
Acara RAKERNAS dihadiri seluruh Pengurus PP HIPPII dan Pengurus Wilayah (PW) HIPPII dari berbagai wilayah di Indonesia.
Seluruh rangkaian kegiatan berjalan baik berkat dukungan seluruh panitia pelaksana yang diketuai Minarni bersama Chuchum Sumiarty selaku Sekretaris PP HIPPII. (IR)